Saat di dalam perjalanan, waktu balik akan rasa lebih cepat berbanding dengan waktu pergi, sedangkan jarak pergi dan balik itu adalah sama.
Hal ini disebut sebagai ‘Return Trip Effect’.
Saat dalam perjalanan pergi, otak kita lebih cenderung untuk fokus kepada perjalanan dan objek yang kita temui sepanjang jalan. Ketika otak sedang fokus, persepsi otak terhadap waktu juga menjadi lebih lama.
Dalam kajian yang dilakukan oleh sekumpulan penyelidik juga menunjukkan, saat dalam perjalanan pergi, perasaan ‘curious’ atau ingin tahu menyebabkan kita lebih fokus terhadap perjalanan, membuatkan efek psikologi kita merasakan perjalanan terasa lebih lama.
Sumber: Washington Post / Huffington Post
Filled Under :
*Kami mempunyai hak untuk memadamkan komen yang menyentuh sensitiviti/tidak bersesuaian.